Minggu, 06 November 2016

BAB II ( TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM )



BAB II
TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
(1.                Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengembangan system, dan sebutkan alasan perlu di lakukannya pengembangan system! )

2.1 Definisi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi sering disebut proses pengembangan sistem (System Development). Terdapat beberapa definisi mengenai pengembangan sistem informasi diantaranya adalah:
1.    Aktifitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis computer untuk menyelesaikan permasalahan  (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.
2.    Kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi.
3.    Tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi.
4.    Proses merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi dengan menggunakan metode, teknik, dan alat bantu pengembangan tertentu.
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
1.    Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2.    Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3.    Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4.    Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
5.    Tidak efisiennya operasi.
6.    Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7.    Pertumbuhan organisasi.

Selain itu, ada 3 alasan perlu dilakukannya Pengembangan Sistem, yaitu:
-       Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa:
a.       Ketidakberesan dalam sistem yang lama yang menyebabkan sistem tersebut tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan.
b.      Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.
-       Untuk meraih kesempatan – kesempatan (opportunities) dalam berbagai hal.
-       Adanya instuksi-instruksi (directives) dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah.

(2.                Jelaskan   dan gambarkansiklus hidup pengebangan system! )

2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

          Tahapan kerja dari pengembangan sistem


Text Box: Kebijakan dan perencanaan sistem
 
                                                                                                                      Awal proyek sistem
 




                                                                                                                      Pengembangan
Text Box: Desain (perancangan) sistem secara terinci

                                                                                                                        sistem 



 







Manajemen sistem           
         
Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle-SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah pada tahapan tersebut dalam proses pengembangan sistem”. (Sutabri Tata, 2013:56) 
Siklus hidup sistem informasi dimulai dari fase perencanaan, fase pengembangan (investigasi, analisis, desain, implementasi) dan dievaluasi secara terus menerus untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan. Penjelasan mengenai fase-fase dari siklus hidup pengembangan sistem informasi, yaitu sebagai berikut:

          Kebijakan dan Perencanaan Sistem
Perencanaan pengembangan sistem informasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem informasi apa yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan, serta mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang akan melaksanakan.
Adanya instruksi dari top manajer kepada bawahan bahwa perusahaan tersebut perlu dilakukan pengembangan sistem. Di dalam perencanaan sistem perlu direncanakan terlebih dahulu mengenai:
a.    Berapa besar dana yang dibutuuhkan untuk mengembangkan sistem
b.    Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
c.    Sudah siapkah personil-personil yang terlibat dalam pengembangan sistem
          Analisis Sistem
Mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Desain Sistem secara Umum
Tujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Desain Sistem secara terinci
Tujuan untuk memberikan gambaran secara terperinici kepada user tentang sistem yang baru.
Seleksi sistem
Menyeleksi penggunaan software maupun hardware di dalam penerapan sistem baru.
Implementasi sistem
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem disetujui dan menguji, menginstall dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki. Tahap ini untuk menerapkan sistem informasi di dalam satu organisasi atau perusahaan.
Perawatan sistem
Tujuannya adalah untuk menjaga agar sistem informasi dapat digunakan dalam organisasi tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.

(3.    Jelaskan bentuk-bentuk dari metodologi pengembangan system serta sebutkan kelebihan dan kekurangan dari bentuk metodologi pengembangan sistetm tersebut!
2.3 Metodologi Pengembangan Sistem
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi (O’Brien, 2001).  Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan.
Menurut Roger S. Pressman, terdapat beragam model proses pengembangan perangkat lunak, diantaranya:
1.    Linear Sequential Model (Model Sekuensial Linear)
Description: http://sisfo08.blog.com/files/2011/10/waterfall-300x132.jpg

Model ini pertama kali dikemukakan oleh Royce.  Model ini sering disebut model klasik atau waterfall.  Model ini menyarankan pendekatan pengembangan secara sekuen dan sistematik untuk pengembangan perangkat lunak.  Model ini merupakan model yang tertua.  Model ini terdiri atas beberapa tahap yaitu:  rekayasa dan pemodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, generasi kode, pengujian dan pemeliharaan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Klasik atau Waterfall
Kelebihan
-       Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
-       Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kekurangan
-       Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
-       Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
-       Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.

2.    Prototyping Model (Model Prototipe)
Description: http://sisfo08.blog.com/files/2011/10/prototype.jpg

Model Prototipe (Prototype Paradigma) dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar di mana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe yang kemudian dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak.
Tahapan-tahapan Model Prototyping, yaitu:
-       Pengumpulan Kebutuhan
-       Membangun Prototyping
-       Menggunakan Sistem
-       Mengkodekan Sistem
-       Menguji Sistem
-       Evaluasi Sistem
-       Evaluasi Protoptyping

Kelebihan dan Kekurangan Model Prototipe
Kelebihan
-       Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
-       Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
-       Digunakan untuk memperluas SDLC.
Kekurangan
-       Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
-       Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
-       Biasanya kurang fleksible dalam menghadapi perubahan.
-       Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.

3.    Model Rapid Application Development (RAD)
Description: http://sisfo08.blog.com/files/2011/10/rad.jpg

RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.  Model RAD merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari linear sequential model dimana pengembangan yang cepat dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD, yaitu:
-       Bussiness Modelling
-       Testing and Turnover
-       Aplication Generation
-       Process Modelling
-       Data Modelling

Kelebihan dan Kekurangan Model RAD
Kelebihan
-       RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
-       Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kekurangan
-       Tidak cocok untuk proyek skala besar
-       Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
-       Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
-       Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini

4.    Model Spiral
Tahapan-tahapan Model Spiral, yaitu:
-       Komunikasi Pelanggan
-       Perencanaan
-       Analisis Resiko
-       Perekayasaan
-       Konstruksi dan Peluncuran
-       Evaluasi Pelanggan

Kelebihan dan Kekurangan Model Spiral
Kelebihan
-       Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
-       Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
-       Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
-       Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
-       Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iterative.
-       Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan
-       Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
-       Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
-       Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

5.    Object Oriented Technology
Tahapan-Tahapan Object Oriented Technology, yaitu:
-       Model Objek
-       Model Dinamis
-       Model Fungsional

Kelebihan dan Kekurangan Object Oriented Technology
      Kelebihan
-       Uniformity, OMT memungkinkan merancang user interface secara terintegrasi bersama dengan perancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basis data.
-       Understandability, Kode-kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kels yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami.
-       Stability, Kode program yang dihasilkan relatif stabil sebab mendekati permasalahn sesungguhnya dilapangan.
-       Reusability, Dimungkinkan penggunaan kembali kode-kode sehingga akan mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.
Kekurangan
Metode berorientasi objek merupakan konsep yang relatif baru sehingga belum ada standar yang diterima semua pihak dalam menentukan tool apa yang digunakan sebagai dasar analisi serat perancangan perangkat lunak.
Metode berorientasi objek me
6.    Metode End-user Development (EUD)
Tahapan-tahapan EUD, yaitu:
-       Tahap inisasi (initiation), Yaitu tahap dimana organisasi (perusahaan) mulai pertama kali mengenal teknologi informaasi.
-       Tahap ketularan (contagion)
-       Tahap kendali (control)
-       Tahap matang (mature)

Kelebihan dan Kekurangan Metode End-user Development (EUD)
Kelebihan
-       Dapat menghindari permasalahan kemacetan di departemen sistem informasi.
-       Kebutuhan pemakai sistem dapat lebih terpenuhi karena dapat dikembangkan sendiri oleh pemakai.
-       Menambah atau meningkatkan partisifasi aktif pemakai dalam proses pengembangan sistemnya sehingga akan ada kepuasan sendiri dari pemakai sistem.
-       Dapat menambah kualitas pemahaman pemakai terhadap aplikasi yang dikembangkan serta teknollogi yang digunakan dalam sistem.
Kekurangan
-       Karena pemakai sistem harus mengembangkan aplikasinya sendiri, maka dalam hal ini pemakai sekaligus pengembang sistem dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai teknologi informasi (computer literacy) serta pemahaman tentang pengembangan sistem infomasi.
-       End user computing memiliki resiko dapat menggangu bahkan merusak system informasi di luar yang dikembangkan oleh pemakai sistem.
-       End user computing pasti akan berhadapan dengan maslah kemampuan teknis pemakai sekaligus pengembang sistem.

(4.    Sebutkan pendekatan pengembangan system yang bisa digunakan :
2.4 Pendekatan dalam Pengembangan Sistem
A.  Dipandang dari metodologi yang digunakan.
a.    Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya adalah:
1.    Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
2.    Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal.
3.    Kemungkinan kesalahan sistem besar.
4.    Keberhasilan sistem kurang terjamin.
5.    Masalah dalam penerapan sistem .
b.    Pendekatan Terstruktur (structured approach)
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
B.  Dipandang dari sasaran yang dicapai.
a.    Pendekatan Sepotong (piecerneal approach)
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b.    Pendekatan Sistem (systems approach)
Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi.
C.  Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem.
a.    Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis).
b.    Pendekatan Atas Turun
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi, kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi, lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis).
D.  Dipandang dari cara mengembangkannya.
a.    Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik)
b.    Pendekatan Moduler
Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian/modul yg sederhana (merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur).
E.   Dipandang dari teknologi yang akan digunakan.
a.    Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yang besar.
b.    Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus berkembang.

(5.    Sebutkan alat dan teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem !
2.5  Alat dan Teknik yang digunakan dalam Pengembangan Sistem.
Dapat berupa:
1.    Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2.    Bagan
a.    Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b.    Bagan untuk menggambarkan tata letak
c.    Bagan untuk menggambarkan hubungan personil

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain:
·      Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
·      Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
·      Teknik Analisis Biaya
·      Teknik Menjalankan Rapat
·      Teknik Inspeksi

Penyebab kegagalan pengembangan sistem:
§  Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
§  Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
§  Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
§  Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
§  Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
§  Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
§  Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

Cara Mengatasinya dapat dilakukan dengan menggunakan:
o  SDLC
o  Prototipe
o  Perangkat Pemodelan
o  Teknik Manajemen Proyek
o  CASE
o  JAD
o  Keterlibatan pemakai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar